Jumat, 06 November 2009

Perubahan Struktural dalam Proses Pembangunan

BAB.VII

PERUBAHAN STRUKTURAL DALAM PROSES PEMBANGUNAN

1. Perubahan Berbagai Sektor

Perubahan berbagai sector dalam proses pembangunan bisa disebabkan oleh beberapa masalah, antara lain : tingkat kemiskinan, tingkat pendapatan perkapita masyarakat, dll. Perubahan berbagai sector ini bisa berpengaruh trhadap beberapa sector yaitu Perubahan struktur penggunaan tenaga kerja, perubahan struktur sector industry dan jasa serta perubahan struktur perekonomian Negara berkembang.

2. Perubahan Struktur Penggunaan Tenaga Kerja

Perbedaan tingkat upah antara sector pertanian dengan industry mendorong perpindahan tenaga kerja dari sector pertanian ke sector industry, maka terjadilah Urbanisasi. Tenaga kerja yang pindah dari sector pertanian ke sector industry akan memperoleh penghasilan yang lebih tinggi. Semakin banyak orang yang bekerja di sector pertanian, maka semakin rendah produktivitas marjinal tenaga kerjanya. Dalam kondisi seperti ini pengurangan jumlah penggunaan tenaga kerja tidak akan mengurangi jumlah output disektor tersebut, karean proporsi tenaga kerja terlalu banyak dibandingkan dengan proporsi input lain seperti tanah dan capital. Akibat over supply tenaga kerja ini upah atau tingkat pendapatan di sector pertanian menjadi rendah.

3. Perubahan Struktur Sektor Industri dan Jasa

a. Perubahan Struktur sector Industri

Perubahan Struktur sector industry ini terjadi akibat dari kenaikan pendapatan perkapita masyarakat. Sesuai dengan hokum pasar bahwa tingginya produktivitas di sector industry membuat upah riil per pekerja disektor industry juga tinggi.

Tujuan dari pembangunan industri merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan mengacu pada 3 pilar utama yang menjadi komitmen pemerintah, yaitu pro growth, pro job, dan pro poor, yang akan diwujudkan melalui peningkatan ekspor dan investasi, percepatan pertumbuhan sektor riil, revitalisasi sektor pertanian, kehutanan dan kelautan serta percepatan pertumbuhan ekonomi di daerah,

b. Perubahan Struktur Sektor Jasa

Menurut Lovelock menyatakan bahwa sektor jasa merupakan sektor yang paling besar mengalami perubahan akibat dari cepatnya perubahan yang dialami oleh faktor lain, seperti perubahan teknologi yang secara langsung menaikkan iklim kompetisi di dalam industri.

Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat pesat. Dipandang dari konteks globalisasi, pesatnya pertumbuhan bisnis jasa antar negara ditandai dengan meningkatnya intensitas pemasaran lintas negara serta terjadinya aliansi berbagai penyedia jasa di dunia. Perkembangan tersebut pada akhirnya mampu memberikan tekanan yang kuat terhadap perombakan regulasi, khususnya pengenduran proteksi dan pemanfaatan teknologi baru yang secara langsung akan berdampak kepada menguatnya kompetisi dalam industri Kondisi ini secara langsung menghadapkan para pelaku bisnis kepada permasalahan persaingan usaha yang semakin tinggi.

4. Perubahan Struktur Industri menurut Ananlisis Chenery

Berdasarkan Analisis Chenery, Kenaikan sector Industri dinyatakan sama besarnya dengan 4 faktor yaitu :

a) Kenaikan permintaan Domestik yang memuat permintaan langsung untuk industry manufaktur plus efek tidak langsung dari kenaikan permintaan Domestik untuk produk sector-sektor lainya terhadap produk industry.

b) Perluasan ekspor, atau efek dari kenaikan jumlah ekspor terhadap produksi industry manufactur.

c) Subsitusi Impor atau efek total dari kenaikan proporsi permintaan ditiap sector yang dipenuhi lewat produksi domestic terhadap output industry manufactur

d) Perubahan teknologi atau efek total dari perubahan koefisien input-output didalam perekonomian akibat kenaikan upah dan tingkat pendapatan terhadap sector industry manufactur.

Menurut Chenery, Penggolongan Industri dapat digolongkan menjadi 4 yaitu :

1. Industri Barang setengah jadi

2. Industri Barang jadi

3. Industi Barang setengah jadi sector primer

4. Industri barang jadi sector primer.

5. Peruabahan Struktur Perekonomian Negara Berkembang.

Yang dimaksud dengan struktur perekonomian Negara berkembang adalah komposisi peranan masing-masing sektor dalam perekonomian baik menurut lapangan usaha maupun pembagian sektoral ke dalam sektor primer, sekunder dan tersier di setiap Negara yang Berkembang.

Struktur Perekonomian Negara Berkembang, terdiri dari komponen:

a. Ukuran negara (luas geografis, jumlah penduduk, tingkat pendapatan),

b. Latar belakang sejarah dan kolonial,

c. Sumdar daya fisik/ alam dan manusia,

d. Komposisi etnik dan agama,

e. Arti penting relatif atas sektor pemerintah dan sektor swasta,

f. Sifat dasar struktur industri,

g. Kadar ketergantungan terhadap kekuatan politik dan ekonomi asing,

h. Pembagian kekuasaan dan struktur politik dalam negeri.

Selain itu, perubahan struktur perekonomian Negara berkembang ini juga dipengaruhi oleh tingkat pendapatan per kapita masyarakat, yang perubahanya mengakibatkan perubahan dalam selera dan kompisisi barang-barang yang dikonsumsi.

Ada 2 teori umum yang digunakan dalam menganalisis perubahan struktur perekonomian Negara berkembang yaitu :

1. Teori migrasi dari Arthur Lewis

Teori ini mengasumsikan bahwa Perekonomian sutu Negara pada dasarnya terbagi menjadi 2 yaitu :

· Perkonomian tradisional di Pedesaan yang didomonasi oleh setor pertanian,

· Perekonomian Modern di perkotaan yang sector utamanya adalah Industri

2. Teori Transformasi Struktural dai Hollis Chenery

Teori ini memfokuskan pada perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi Negara sedang berkembang yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional ke sector industry sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar