BAB.V
Strategi Pertumbuhan dan Strrategi Pembangunan
1. Kebijakan Ekonomi Dalam Negeri
Dalaam kebijakan ekonomi dalam negeri terdapat 2 kebijakan yaitu :
· Kebijakan Fiskal yaitu kebijakan pemerintah didalam memungut pajak dan membelanjakan pajak tersebut untuk membiayai kegiatan-kegiatanya serta mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah
· Kebijakan Moneter yaitu kebijakan yang dijalankan oleh bBnak sentral untuk mengatur jumlah uang dalam perekonomian. Kebiajakan moneter ini berfungsi untuk mengendalikan tingkat harga-harga yaitu menjaga agar harga-harga dapat dijamin supaya tetap stabil. Kebijakan moneter ini juga untuk mengatasi masalah pengangguran dan sebagai alat menggalakan pertumbuhan ekonomi.
2. Kebijakan Ekonomi Luar Negeri
Kebijakan luar negeri suatu negara, yang juga disebut kebijakan hubungan internasional, adalah serangkaian sasaran yang menjelaskan bagaimana suatu negara berinteraksi dengan negara lain di bidang-bidang ekonomi, politik, sosial, dan militer; serta dalam tingkatan yang lebih rendah juga mengenai bagaimana negara berinteraksi dengan organisasi-organisasi non-negara. Interaksi tersebut dievaluasi dan dimonitor
Kebijakan luar negeri dirancang untuk membantu melindungi kepentingan nasional, keamanan nasional, tujuan ideologis, dan kemakmuran ekonomi suatu negara. Hal ini dapat terjadi sebagai hasil dari kerjasama secara damai dengan bangsa lain, atau melalui eksploitasi.
3. Strategi Upaya Minimum
Beberapa Strategi Upaya minimum dalam Pertumbuhan dan Pembangunan adalah :
· Menaikkan pendapatan perkapita pd tingkat pembangunan berkesinambungan (SUSTAINABLE) Õ terjadi HARVEY LEIBSTEIN.
· Setiap ekonomi tergantung HAMBATAN & RANGSANGAN.
· Hambatan menurunkan pendapatan perkapita dari tingkat sebelumnya
· Rangsangan menaikkan pendapatan perkapita
Faktor-faktor mempengaruhi pertumbuhan pendapatan perkapita dari pelaksanaan Upaya Minimum Kritis :
1.Skala disekonomis internal ; akibat tidak dapat dibaginya faktor produksi.
2.Skala disekonomis external ; akibat ketergantungan eksternal, hambatan budaya dan kelembagaan di negara berkembang.
Upaya minimum kritis mengatasi pengaruh perekonomian terbelakang agar laju pertumbuhan ekonomi merangsang positive sum menjadi lebih besar dari zero sum, sehingga pendapatan perkapita naik, tabungan & investasi naik, yaitu :
1. ekspansi agen pertumbuhan
2. Sumbangan masy. thd. per unit modal naik seiring rasio modal output turun.
3. Berkurangnya keefektifan faktor-faktor penghambat pertumbuhan
4. Penciptaan kondisi lingkungan dan sosial ; mobilitas ekonomi dan sosial naik.
5. Peningkatan spesialisasi dan perkembangan sektor sekunder dan tersier.
4. Strategi Pembangunan Seimbang
Yang dimaksud dengan strategi pembangunan seimbang adalah usaha pembangunan yang berupaya untuk mengatur program investasi sedemikian rupa sehingga sepanjang proses pembangunan tidak akan timbul hambatan-hambatan yang bersumber dari penawaran maupun permintaan. Selain itu strategi pembangunan seimbang ini juga dapat diartikan sebagai kesimbangan pembangunan diberbagai sector. Misalnya antara sector industri dan sector pertanian, sector luar negeri dan sector domestic, dll. Secara singkat teori penbanguna seinbang ini nebgharuskan adanya penbangunan yang serentak dan harmonis diberbagai sector ekonomi sehingga semua sector tumbuh bersama.
sedangkan menurut Para Ekonom dari teori Dorongan besar-besaran (BIG PUSH THEORY) Yaitu pembangunan di berbagai jenis industri secara bersamaan sehingga industri tersebut saling menciptakan pasar. Diperlukan keseimbangan antara DEMAND & SUPPLY.
Tujuan Utama dari Strategi Pembangunan seimbang adalah untuk menciptakan jenis industri yang berkaiatan erat satu dengan yang lain sehingga setiap industri memperoleh Eksternalitas Ekonomi sebagai akibat Industrialisasi.
5. Strategi Pembangunan tak seimbang
Menurut Hirschman dan Streeten, pembangunan tak seimbang adalah pola pembangunan yang lebih cocok untuk memproses pembangunan di Negara yang sedang berkembang. Pola pembangunan tak seimbang itu adalah ;
· Secara histories pembangunan ekonomi yang terjadi coraknya tidak seimbang
· Untuk mempertinggi penggunaan sumber daya yang tersedia, dan
· Pembangunan tak seimbang akan menimbulkan kemacetan atau gangguan gangguan dalam proses pembangunan yang akan mendorong bagi pembangunan selanjutnya.
Pembangunan tak seimbang ini juga dianggap lebih sesuai untuk dilaksanakan di Negara yang sedang berkembang karena di Negara-negara tersebut menghadapi masalah kekurangan sumber daya. Dengan demikian pembangunan tak seimbang ini akan mempercepat pembangunan ekonomi dimasa yang akan datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar