Jumat, 22 Oktober 2010

TUGAS SOFT SKILL EKONOMI UANG DAN BANK

TUGAS EKONOMI UANG DAN BANK
BAB I
PENGERTIAN, PERKEMBANGAN DAN FUNGSI UANG











Di Susun Oleh :
Heriyaningsih
30208590
3DD04





UNIVERSITAS GUNADARMA


BAB 1
Pengertian, Perkembangan, dan Fungsi Uang

1. Proses Pertukaran dan Perekonomian
Proses pertukaran sering terjadi didalam kegiatan perekonomian karena pada saat ini masyarakat hanya focus pada pemenuhan kebutuhan primer. Kemudian karena masyarakat yang menggunakan sistem ini adalah masyarakat tradisional yang masih menggunakan teknologi sederhana, maka produktivitaspun menjadi rendah, karena meraka akan merasa cukup jika pemenuhan kebutuhan primer sudah terlaksana

2. Pertukaran Barter dan Sifat-sifat nya
Sistem barter merupakan sejenis bentuk perniagaan yang tidak menggunakan sebarang bentuk perantara pertukaran, di mana barangan atau perkhidmatan ditukar dengan barangan dan/atau perkhidmatan lain. Ia boleh jadi dibuat antara dua atau beberapa pihak. Melalui sistem ini mereka terpaksa membuat pilihan sesama mereka untuk mendapatkan barang perantaraan yang dapat membawa manfaat bersama antara mereka. Oleh sebab itu, barang-barang yang digunakan sebagai alat perantaraan itu berbeza mengikut suasana dan zaman. maka jelaslah di sini bahawa pertukaran adalah tidak mustahil tanpa wang dan tidak hairanlah manusia boleh menjalankan kegiatan perdagangan dengan sistem pertukaran barter.

3. Definisi dan Arti Penting Uang
Uang dalam ilmu ekonomi traditional dapat didefinisikan sebagai alat tukar yang dapat diterima secara umum, yang dimana alat tukarnya itu dapat berupa benda apapun yang dapat diterima oleh setiap orang dimasyarakat dalam proses pertukaran barang dan jasa. Selain itu, dalam ilmu ekonomi modern,uang dapat didefinisikan sebagai sesuatu yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk pembayaran utang
Banyak ahli juga menyatakan bahwa fngsi uang itu adalah sebagai alat penunda pembayaran. Umumnya masyarakat menggunakan uang untuk membeli keperluan kebutuhan hidupnya. Oleh karena itu arti uang sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga setiap orang puas pada pekerjaannya yang sudah sesuai untuk mendapatkan penghasilan dalam bentuk uang.

4. Netralitas Uang
“Netralitas uang”, yaitu Uang dikatakan netral jika keseimbangan yang baru, keseimbangan lama terganggu akibat adanya perubahan jumlah uang beredar, dicapai dimana seluruh variabel riil mempunyai nilai sebagaimana sebelum adanya perubahan jumlah uang yang beredar. Uang dikatakan tidak netral bila model yang digunakan tidak memenuhi persyaratan tersebut di atas.

5. Fungsi Pokok dan Fungsi Khusus Uang
Pada umumnya uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedalan menjadi dua: fungsi asli dan fungsi turunan.
1. Fungsi asli  yaitu sebagai alat tukar, sebagai satuan hitung, dan sebagai penyimpan nilai.
2. Fungsi turunan  sebagai alat pembayaran, sebagai alat pembayaran utang, sebagai alat penimbun atau pemindah kekayaan (modal), dan alat untuk meningkatkan status sosial.

6. Jenis-Jenis Uang
Uang dapat dibedakan menjadi 5 yaitu berdasarkan :
1. Berdasarkan bahan (material) yaitu mencakup :
• Uang Logam  dalam pembuatan uang logam tergantung dari berbagai jenis logam yang digunakan, antara lain: emas, perak, perunggu
• Uang Kertas  berdasarkan perkembangan perekonomian akan mempunyai diversifikasi yaitu sebagai uang kartal (currencies) dan uang giral (deposit money). Uang kartal adalah uang yang dikeluarkan oleh pemerintah dan atau Bank Sentral, dalam bentuk uang kertas dan logam. Sedangkan uang giral adalah uang yang dikeluarkan oleh suatu bank-bank umum.
2. Berdasarkan Nilainya yaitu :
• Uang bernilai penuh  Maksudnya uang yang nilainya terkandung (instrinsik) sama dengan nilai nominalnya. Atau uang yang nilainya sebagai suatu barang untuk tujuan-tujuan yang bersifat moneter sama besarnya dengan nilainya sebagai barang biasa.
• Uang bernilai tidak penuh  uang yang nilai instrisiknya lebih kecil daripada nilai nominalnya. Uang ini sendiri tidak mempunyai nilai yang berarti sebagai suatu barang, tetapi uang ini dalam peredaran “mewakili” sejumlah logam tertentu dengan nilai barangnya sama dengan nilai nominal uangnya.
3. Berdasarkan Lembaga/Badan Pembuatnya yaitu :
• Uang kartal yaitu  uang yang dicetak/dibuat dan diedarkan oleh Bank Sentral. Di Indonesia yang dimaksud uang kartal adalah uang kita dari beberapa nominal :yaitu Rp.50.000,- , Rp.20.000,- , Rp.10.000,- , dan seterusnya.
• Uang giral yaitu  yang dibuat dan diedarkan oleh Bank-bank Umum (komersial) dalam bentuk Demand Deposit atau yang sering kita dengar adalahCheck.
4. Berdasarkan Kawasan/Daerah berlakunya uang :
• Uang domestik yaitu Uang yang berlaku hanya di suatu Negara tertentu, di luar Negara tersebut mungkin/tidak berlaku. Misal, uang Negara kita berlaku secara sah didalam Indonesia, namun tidak berlaku diluar negeri .
• Uang Internasional yaitu uang yang berlaku tidak hanya dalam satu Negara tetapi mungkin berlaku atau diakui berlaku de berbagai Negara. Misal, US$ diakui di berbagai Negara sebagai alat pembayaran Internasional.







TUGAS EKONOMI UANG DAN BANK
BAB 2
STANDAR MONETER












Di Susun Oleh :
Heriyaningsih
30208590
3DD04





UNIVERSITAS GUNADARMA


BAB 2
STANDAR MONETER

2. Standar Moneter adalah benda yang ditetapkan sebagai objek pembanding atau nilai dalam jumlah satuan tertentu dan dalam waktu tertentu sebagai alat kesatuan hitung. Standar mata uang yang digunakan dapat berupa logam atau kertas.

2. 1 Arti Penting Standar Uang
Standar mata uang merupakan suatu alat yang dapat dipergunakan dalam proses pembayaran maupun melakukan transaksi-transaksi barang dan jasa . Standar mata uang yang digunakan dapat berupa logam maupun kertas.

2.2 Macam- macam Standar moneter
Standar moneter adalah benda yang ditetapkan sebagai objek pembanding atau nilai dalam jumlah satuan tertentu dan dalam waktu tertentu sebagai alat kesatuan hitung.
Standar mata uang yang digunakan dapat berupa logam atau kertas.
Standar Moneter pada hakekatnya bisa dikategorikan menjadi 2 golongan yaitu :
1. Standar Barang (commodity standar)
Yaitu  system moneter dimana nilai atau tenaga beli uang dijamin sama dengan seberat tertentu barang (emas,Perak,dan Seterusnya). Standar barang ini dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
• Standar emas : yaitu suatu sistem moneter di mana sesuatu bangsa mengucapkan (menyatakan) kesatuan moneternya dengan emas, bebas menjualbelikan emas dengan harga yang pasti dan mengizinkan orang-orang untuk mengimpor dan mengekspor emas tanpa batas. Terdapat 4 macam Standar emas sebagai berikut :
1. The gold coin standard
2. The gold bullion standard
3. The managed gold bullion standard
4. The gold exchange standard
• Standar perak : Banyak kesamaannya dengan standar emas. Sehingga dimungkinkannya adanya :
1. The silver coin standard
2. The silver bullion standard
3. The managed silver bullion standard
4. The silver exchange standard
2. Standar Kepercayaan (Fiat Standard)
yaitu  Diartikan sebagai sistem moneter di mana nilai/ tenaga beli uang tidak dijamin dengan seberat tertentu barang (logam). Hanya atas dasar kepercayaan masyarakat mau menerima uang tersebut sebagai alat pembayaran yang sah serta sebagai alat penukar dan sebagainya

















TUGAS EKONOMI UANG DAN BANK
BAB 3 & 4
TEORY PERMINTAAN UANG












Di Susun Oleh :
Heriyaningsih
30208590
3DD04





UNIVERSITAS GUNADARMA


BAB 3 & 4
Teory Permintaan Uang

1. Teory Permintaan Uang Klasik
Merupakan teori yang menitikberatkan uang hanya sebagai alat transaksi. Teori klasik dikemukakan oleh Irving Fisher (M.V=P.T), dimana :
• M = jumlah uang yang beredar
• V = Perputaran uang dari satu tangan ke tangan lain dalam satu periode (Velocity of Money)
• P = Harga barang
• T = jumlah transaksi
Karakteristik Ekonomi Klasik:
1. Landasan teorinya berdasarkan hukum “Say” yang menyatakan penawaran akan menciptakan permintaan.
2. Perekonomian akan berada di bawah full employment
3. Harga umum bersifat fleksibel
4. Setiap aktivitas produksi sekaligus akan berdampak pada peningkatan output dan peningkatan penghasilan pemilik faktor-faktor dengan nilai yang sama
5. Semua penghasilan dibelanjakan di pasar barang
6. Tidak perlu intervensi pemerintah
7. Informasi pasar sempurna dan alokasi sumber ekonomi berjalan secara efisien dan produktif
Karakteristik Klassik di Pasar Uang:
1. Permintaan hanya untuk transaksi
2. Penawaran uang ditentukan oleh pemerintah
3. Pasar selalu dalam keadaan keseimbangan, dimana permintaan sama dengan penawaran uang yaitu sejumlah tertentu dalam pendapatan nasional
Karakteristik Klassik di Pasar Tenaga Kerja:
1. Tingkat upah selalu bersifat fleksibel karena pasar persaingan sempurna dan informasi pasar tenaga kerja sempurna
2. Kondisi perekonomian selalu dalam keadaan full employment
3. Tidak ada intervensi pemerintah dalam mengatasi pengangguran
2. Teory Permintaan Uang Keynes
Kelompok Keynes telah menjelaskan bahwa pada beberapa tingkat bunga (positif), elastisitas dari kurva preferensi likuigitas sama dengan tak terhinga (INFINITE). Keynes berpendapat bahwa system Leisez murni tidak bisa dipertahankan pada tingkat makro, Pemerintah harus ecara aktif dan sadar mengendalkikan perekonomian keraha yagn lebih baik lagi.
Menurut Keynes, situasi makro suatu perekonomian. Dya sangat sayang sa,ma perekonomian yang ditentukan oleh apa aja yang terjadi dengan permintaan agregat masyarakat ada apabila permintaan agregat melebihi penawaran agregat (atau nti sms aja kalo dah dikmpus yaaa)
Menurut Teori Keynes ada tiga motivasi orang memegang uang, yaitu untuk transaksi, berjaga-jaga, dan memperoleh keuntungan.
1. Motif Transaksi (Transaction M otive )
Setiap orang yang bekerja ingin memperoleh upah atau uang untuk membeli (transaksi) barang-barang kebutuhannya. Masyarakat me megang uang dengan tujuan untuk mempermudah kegiatan transaksi sehari-hari. Permintaan uang untuk transaksi berhubungan positif dengan tingkat pendapatan, artinya jika pendapatan meningkat, kebutuhan uang untuk bertransaksi akan meningkat.
2. Motif Berjaga-jaga (Precaution M otive )
Hal lain yang memotivasi orang memegang uang, yaitu persiapan untuk menghadapi hal- hal yang tidak diinginkan atau yang tidak terduga. Misalnya, sakit atau mengalami kecelakaan. Permintaan uang untuk berjaga-jaga berhubungan positif dengan pendapatan. Jika pendapatan meningkat, jumlah uang untuk berjaga-jaga juga meningkat.
3. Motif Mendapatkan Keuntungan (Speculation M otive )
Motivasi menyimpan uang untuk memperoleh keuntungan disebut sebagai motivasi spekulasi. Misalnya, membeli surat-surat berharga seperti obligasi dan saham perusahaan.
Keynes mengembangkan teori ini berdasarkan asumsi bahwa uang merupakan aset finansial yang dapat dimiliki masyarakat. Aset lainnya, yaitu obligasi (surat utang yang disertai janji memberikan pendapatan bunga). Permintaan uang untuk tujuan spekulasi ditentukan oleh tingkat bunga. Hubungan antara tingkat bunga dan permintan uang berbanding terbalik berdasarkan pertimbangan memperoleh keuntungan (spekulasi)

3. Teory Kuantitas Modern
Teory ini telah dipopulerkan dan dikembangkan oleh Militon Friedman, dengan mengatakan bahwa permintaan uang itu sejalan dan identik dengan permintaan untuk komoditi tahan lama. Teori kuantitatif modern dari freidman bisa diinterpresentasikan sebagai pengembangan lanjut dari aspek lain teori Cambridge , yaitu konsepsi bahwa teori permintaan akan uang hanyalah satu penerapan dari teori prinsip dasarnya adalah sama yaitu ³pemilihan antara berbagai alternative oleh konsumen (atau dalam hal permintaan akan uang pemilik kekayaan).
M = k.Y = (1/v).V
Diamana :
• M = jumlah uang yang beredar
• V = Velocity
• Y : pendapatan nasional
• K : besar kecilnya keinginan masyarakat untuk memegang bagian dari pendapatannya kekayaanya dalam bentuk kas



TUGAS EKONOMI UANG DAN BANK
BAB 5 &6
TEORY PENAWARAN UANG (Uang Beredar)











Di Susun Oleh :
Heriyaningsih
30208590
3DD04





UNIVERSITAS GUNADARMA



BAB 5 & 6
Teori Penawaran Uang ( Uang Beredar)

1. Pengertian JUB
Pengertian JUB dapat dibedakan menjadi 2 yaitu :
• Pengertian JUB zaman Ekonomi klasik
Sebagian ekonom klasik mengartikan uang beredar sebagai uang kertas dan uang logam yangada di tangan masyarakat ( disebut juga uang kartal atau currency ) karena hanya uangnilah yang benar benar merupakan daya beli yang langsung bisa digunakan/dibelanjakan serta mempengaruhi harga barang barang. Bahkan kaum klasik menyempitkan lagi tentang apa yang dianggap uang beredar yaitu hanya uang kertas dan logam yang ada di tangan masyarakat, dan tidak termasuk uang yang disimpan di bank dan di kantor kas negara
• Pengertian JUB ketika peranan Bank makkin berkembang
Dengan makin berkembangnya peranan bank dalam perekonomian, maka pengertian uang beredar sebagai hanya uang kartal sudah makin ditinggalkan. Hal ini dikarenakan semakin banyak masyarakat umum yang menyimpan uang tunainya di bank dalam bentuk rekening koran dan giro ( uang giral/ demand deposits ) demi keselamatan atau kemudahan transaksi. Karena masyarakat dengan mudah sewaktu waktu mengambil kembali rekening

2. Penciptaan Uang
Penciptaan uang adalah proses memproduksi atau menghasilkan uang baru. Terdapat tiga cara untuk menciptakan uang; pertama dengan cara mencetak mata uang kertas atau uang logam, kedua melalui pengadaan utang dan pinjaman, serta ketiga melalui beragam kebijakan pemerintah, misalnya seperti pelonggaran kuantitatif. Berbagai praktik dan regulasi untuk mengatur produksi, pengeluaran, dan penarikanan uang, adalah perhatian utama dalam ilmu ekonomi moneter (misalnya tentang persediaan uang, mazhab monetarisme), dan mempengaruhi berjalannya pasar keuangan dan daya beli uang.

 Mekanisme Penciptaan uang
Terdiri dari tiga pelaku; bank sentral, bank umum dan sektor swasta domestik. Interaksi terjadi antara penawaran uang oleh sistem moneter dan permintaan uang oleh sektor swasta domestik.
 Penciptaan uang primer oleh otoritas moneter. Uang primer/inti (M0) adalah uang kartal dan simpanan giro bank umum. Disebut primer / inti karena jenis uang ini merupakan inti atau “biang” dalam proses penciptaan uang beredar (C, D, dan T). “uang kartal adalah uang primer TETAPI tidak semua uang primer adalah uang kartal.”

3. Uang Beredar dalam arti sempit dan luas
• Uang beredar dalam arti sempit (M1) yaitu kewajiban sistem moneter (bank sentral dan bank umum) terhadap sektor swasta domestik (penduduk) meliputi uang kartal (C) dan uang giral (D)
• Uang beredar dalam luas (M2) disebut juga Likuiditas Perekonomian yaitu kewajiban sistem moneter terhadap sektor swasta domestik meliputi M1 ditambah uang kuasi (T)


sumber :
www.google.com